Sabtu, 22 Januari 2011

Rekaman Video Ramang Pemain Legendaris Indonesia Dan PSM Ditemukan

MAKASSAR – Badan Perpustakaan dan Arsip Sulsel menemukan sebuah rekaman video pertandingan PSM yang menampilkan legenda sepak bola Indonesia,Ramang.

Rekaman berdurasi satu setengah jam tersebut ditemukan di Kantor Arsip Nasional Jakarta. Rekaman hitam putih tersebut menampilkan pertandingan PSM menghadapi Persija Jakarta di final kompetisi Perserikatan 1964/1965. Saat itu PSM merebut Piala Perserikatan dengan mengandaskan Tim Macan Kemayoran dengan skor 2-0.

Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Sulsel Ama Saing mengatakan, dalam rekaman tersebut tampak Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyaksikan pertandingan. Hadir juga Menteri Pemuda dan Olahraga Maladi yang menyerahkan piala kepada Ramang. Ama Saing mengatakan,pihaknya segera melakukan alih media terhadap rekaman tersebut agar bisa segera dibawa ke Makassar.

Dikatakan, rekaman tersebut sangat berharga karena selama ini nyaris tidak ada dokumentasi, terutama berupa video yang menampilkan sosok Ramang. ”Saat ini rekaman masih di Arsip Nasional. Kami segera bawa ke Makassar untuk disimpan karena termasuk arsip langka,” katanya kemarin.

Menurut dia,rekaman tersebut nanti akan bisa disaksikan masyarakat umum.Dia berharap temuan arsip tersebut bisa menjadi sumbangan kepada PSM yang saat ini sedang miskin prestasi. ”Mudah-mudahan itu bisa memotivasi pemain PSM dan generasi muda di Makassar untuk lebih berprestasi,” tandasnya.

Salah seorang putra Ramang, Anwar Ramang, yang dihubungi malam tadi,mengaku baru mendengar adanya temuan rekaman video tersebut. Dia berharap rekaman tersebut dapat memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan persepakbolaan di Sulsel, bahkan di Indonesia. Mantan pemain PSM ini juga mengharapkan rekaman tersebut bisa menggugah perhatian pemerintah agar lebih mengapresiasi jasa- jasa yang disumbangkan Ramang bagi persepakbolaan nasional.

”Kami atas nama keluarga mengucapkan terima kasih atas temuan rekaman itu.Mudah-mudahan itu bisa menggugah pemerintah agar lebih menghargai jasa-jasa Ramang,”ujar Anwar. Seperti diketahui, Ramang yang lahir di Barru pada 1928 dan meninggal di Makassar pada 26 September 1987, termasuk salah satu penyerang Indonesia ketika sukses menahan imbang tanpa gol tim Beruang Merah, Uni Soviet, di Olimpiade Melbourne pada 1956. Saat itu Uni Soviet merupakan kesebelasan papan atas dunia. Meski pada pertandingan ulangan, Indonesia akhirnya takluk 4-0.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar